Langsung ke konten utama

Tips untuk melewati Trimester 1 Kehamilan dengan Nyaman


Hi All..
Alhamdulillah sekarang ak udah melewati trimester 1 kehamilanku.. Bener-bener deh, luar biasa banget, cape, mual, pusing, semua aku rasain.. Untungnya aku ngambil cuti selama 2 bulan setelah aku positif hamil. Keputusan yang tepat banget buatku, kalo enggapun, aku kayanya ga bakal bisa berfungsi di kantor, hehehe. Jadi guys, ini beberapa tips dari aku untuk survive di 3 bulan pertama kehamilan.

Solusi untuk mual dan pusing
Pas 5 minggu kehamilan aku bener-bener lemes, seharian cuma bisa tidur, jadi ga inget makan. Total 2 hari cuma tidur doang, mual juga udah mulai berasa. Akhirnya karena takut janinku ga dapet nutrisi dan udah males juga karena sakit (sick of being sick), akhirnya aku googling berbagai cara untuk mengatasi mual dan pusing pas awal hamil. Beberapa hal yang manjur buatku, yaitu:
-makan makanan kecil/ cemilan, tiap sejam. Kalo mualnya dibiarin, makin mual jadinya, makanya dianjurkan untuk makan porsi kecil tapi sering, cemilan yang ku suka biskuit ritz tanpa filling dan biskuit slatines, pokoknya yang asin-asin. Intinya siapkan cemilan kesukaan di dekat kita.
-tekan titik accupresssure untuk mual, tempatnya ada di pergelangan jadi bagian dalam, beri jarak 3 jari dari pergelangan kita, diantara 2 tendon itulah titiknya. Lumayan agak berkurang mualnya.
Akhirnya kalau kita bener-bener ga tahan dan ga bisa makan, lebih baik minta obat anti mual ke dokter, takutnya membahayakan ibu dan janin.

Menghindari sakit
Saat hamil, sistem imun kita jadi lebih lemah dari biasanya, karena itu kita harus benar-benar jaga kondisi tubuh, bukan hanya kita sendiri saja, orang-orang yang tinggal serumah dengan kitapun juga mesti kita minta untuk jaga kondisi.
Caranya yaitu, pakai masker, hindari alergen kalo kita punya alergi, hindari orang yang sedang sakit, jaga kebersihan makanan, jangan makan yang terlalu asam atau pedas

Kalau sakit di trimester 1 (flu, demam, sakit kepala)
Kalau terlanjur sakit, yang pertama adalah jangan sembarangan minum obat, tanyakan ke dokter kita obat apa saja yang aman. Hati-hati juga kalau demam tinggi, berbahaya buat janin jika sampai 39 derajat celcius, so sediakan termometer di rumah, dan konsul dengan dokter saat demam sehingga kita bisa dapat obet untuk bisa menurunkan demam kita.

Susah BAB
Hormon progesteron bikin pencernaan kita jadi melambat, BAB jadi ga teratur dan itu cukup menyiksa. Emang jorok sih, tapi lumayan penting dan membantu loh tips ini. Cara saya suapa lebih lancar adalah banyak minum, terutama waktu pagi pas jadwalnya. Terus kalau kita pakai closet duduk, itu bakal bikin lebih susah mules, makanya saya pake kursi kecil yang ditempatkan di depan closet untuk kita nempatin kaki kita diatasnya, jadi posisi kita keangkat gitu ya.

Kalau Flek atau pendarahan jangan panik
Saat minggu ke-8 saya sedikit pendarahan pertama kali dan langsung panik. Tapi inget pernah dipesankan sama dokter kalau flek atau pendarahan langsung bedrest aja dan stop minum ascardia (pengencer darah), ga perlu langsung ke RS, karena kalau biasanya setelah bedrest langsung berhenti. Yang pertama saya lakukan adalah WA ke suster di klinik fertilitas saya, dan kasih tau kalau pendarahan, terus yang disuruh sama dengan yang dikasih tau oleh dokter, bedrest dan stop ascardianya. Saya juga browsing tendang pendarahan dan flek di trimester awal ternyata cukup banyak kejadiannya, apalagi kalau hamil hasil ivf memang sebagaian besar mengalami pendarahan atau flek selama trimester 1, penyebabnya karena hormon. Selain itu pendarahan atau flek di trimester 1 sebagian besar ga membahayakan janin, penyebabnya bisa banyak. Kalau terjadinya saat jadwal mens kita (8 atau 12 minggu) bisa jadi karena tubuh kita masih belum "tau" kalau kita hamil jadi ada sedikit pendarahan, biasanya karena hormon progesteron dan estrogen belum tinggi. Selain itu bisa juga karena ada pembuluh darah villi yang terhubung ke kantung janing yang terbuka, jadi memang hasrus bedrest.
Meskipun begitu, ada juga sih pendarahan yang membahayakan yang merupakan tanda-tanda keguguran, jadi sebaikanya konsul dengan dokter masing-masing ya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IVF (Bayi Tabung) Success Story 2019 (Part 2: Ovum Pick Up-Tes Kehamilan)

Tulisan ini adalah kelanjutan dari sharing saya tentang proses bayi tabung yang sudah saya post sebelumnya  disini  .. Saya baru bisa (sanggup) lanjutin tulisan ini setelah selama 2 minggu kemarin mual-mual dan lemes banget.. baru merasakan morning sickness yang sebenarnya guys.. luar biasa banget hehehe.. So.. ini saya lanjutkan proses bayi tabung yang saya jalani, part 2 ini cerita tentang OPU, Embryo transfer, 2 week wait (yang menyiksa itu), dan tes kehamilan.. enjoy.. H 12 mens (OPU day) Berdasarkan jurnal yang saya baca, oocyte retrieval itu tidak disarankan sebelum 36 jam dari suntik pemecah telur, hasilnya jumlah telur yang matang akan jauh lebih sedikit secara signifikan dibandingkan 36 jam atau lebih, bahkan kalau 38 jam pun hasilnya hampir sama dengan 36 atau 37 jam. Kalau kita udah mencari tahu prosedur OPU seperti apa, kayanya menyeramkan ya, tapi karena saya sudah komitmen dari awal dan sudah tahu prosedur bayi tabung dari awal sampai akhir, jadi ya ud

IVF (Bayi Tabung) Success Story 2019 (Part 1: Persiapan-Pemecah Telur)

Assalamualaikum.. Saya mau sharing pengalaman IVF yang alhamdulillah berhasil 🤗🤗🤗 Kami mulai proses IVF (terhitung dari stimulasi) di bulan desember 2018 di RS Family Pluit, Jakarta Utara dengan tim dokter yang ramah dan baik di klinik Family Fertility Center (FFC). Alhamdulillah selama IVF saya bisa ngejalanin dengan lancar, meski ada juga sih drama-drama gitu, seperti hampir OHSS, belajar suntik sendiri (takut jarum sebenernya sayahhh), sama mesti makan putih telur sehari 5 (hoekkss).. Saya usahakan ceritanya se-informatif mungkin buat moms yang mau IVF atau promil dengan metode lain, karena udah niat memang kalu berhasil mau nulis buat membantu keluarga lainnya. Semoga membantu ya 😗🙇‍♀️ Kenapa pilih Klinik Bayi Tabung ini? Saya mau jelasin kenapa pilih klinik ini, faktor yang paling utama sebenarnya karena pasien diharuskan untuk melakukan uterine scratching (garuk rahim, bingung bahasa indo yang pas apa 😅) sebelum mulai program, di mana setelah baca-baca memang